Senin, 09 Juni 2008

Lagi TKI asal Bojonegoro Meniggal di Arab

BOJONEGORO-Tenaga Kerja Wanita Bojonegoro yang meniggal di peranatauan bertambah. Kemarin panirah, 43 warga Dusun Gempol Desa Growok kecamatan dander dipastikan meninggal dunia di Saudi Arabia pada 22 April lalu.

Hanya kematian TKW yang kelahiran desa Kumpulrejo Kapas itu baru diketahui pihak keluarga pada 30 mei lalu. Namun baru kemarin kepastian kematian korban diperoleh dari agen PJTKI Jakarta yang memberangkatknya ke Arab sekitar sembilan bulan lalu.

"Kakak saya sudah meninggal dan kami langusng minta dimakamkan disana,'' kata Fatimah,40 adik kandung korban yang kemarin baru datang dari Jakarta memastikan kabar meninggalnya sang adik. Pada tanggal 30 Mei lalu dia mendapatkan kabar dari calo yang memberangkatkanya yaitu Tony warga Ngumpakdalem Kecamatan Dander Bojonegoro. Karena tidak percaya diapun kemudian berangkat sendiri guna menanayakan kabar kematian adiknya ke PJTKI yang meberangkatkannya.

Kebarangkatannya Fatimah ke jakarta bersama dengan Tony calo yang memberangkatkannya serta sekdes Kumpulrejo Kecamatan Kapas M Irkammendatangia PTK Boksa sebagai agen yang memberangkatknnya. Dari situ lanjut Fatimah dia mendapatkan poenjelasan adiknya menunggal karena serangan jantung. ''Dan saat menerima kabar 30 Mei lalu kami sepakat dan ikhlas memakamkan dia di Saudia Arabia langsung," katanya.

Menurut keterangan Fatimah adiknya berangkat sekitar 14 september lalu. Saat itu karena terdesak ekonmi keluarga dan ingin masa depan anaknya lebih baik dia nekat berangkat menjadi TKI.

Bahkan usahanya berangkat sebagai TKI merupakan yang ketiga kalinya. "sebelumnya pernah sembilan bulan dia di Araba namun pulang karena kepetningan keluarga setelah itu sebulan di tempat dipenampungan namun diminta pulang sang suami karena tak tega," tegasnya

Saat ini lanjut dia pihaknya menunggu pencairan uang asuransi dari PJTKI yang memberangkatknnya. Dia menyatakan asuransi yang bakal diterima sekitar Rp 45 juta. "Dan dijanjikan cair paling cepat seminggau paling lama dua minggu," ungkapnya

Sementara itu Kasi penempatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bojonegoro Djoko saat dihubungi wartyawan koran ini mengaku belum tahu kabar tersebut. Dia menyatakan baru tahu kabar dari berita running tekx televisi. "Tapi kami masih mencarinya nanti saya kabarai kalau sudah dapat," tegasnya.

Sementara itu Kades Kumpulrejo Kecamatan Kapas Hermawan Prasetyo saat ditemui Radar Bojonegoro menjelaskan bahwa dia belum mendapatkan laporan dari sekdesnya. Sebab selama ini yang dia tahu koran bertempat tinggal di Dander. "Yang berangkat pak Carik (sekdes red) diminta mewakili keluarga tapi secara pribadi," tegasnya. (ade)

Tidak ada komentar: